Kondisi rumah Muh Djahri yang rusak berat akibat berondongan peluru Densus 88 di Kedu, Temanggung, diusulkan agar menjadi museum.
Ini supaya generasi penerus tidak ikut terlibat kegiatan terorisme. Namun demikian, usulan itu masih menunggu keputusan keluarga Muh Djahri.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, usulan rencana memfungsikan kediaman Djahri menjadi musium merupakan usul pribadi.
Mengenai rencana pembuatan musium, Din menyebutkan beberapa alasan. Pertama, ternyata ada yang namanya teroris, sehingga bagi generasi penerus jangan ikut-ikutan terlibat tindakan terorisme.
Kedua, agar ingat dengan kesalahpahaman. Serta, ketiga, peristiwa seperti itu jangan sampai terjadi lagi.
“Tetapi itu usul saya pribadi, kan Muhammadiyah demokratis, sehingga nanti terserah pak Djahri,” kata Din di Temanggung, Jumat, 21 Agusntus 2009.
Jika nantinya rumah tersebut berubah fungsi menjadi musium, Djahri dipastikan akan membuat rumah baru lagi. Apalagi, tanah miliknya masih luas. “Pak Djahri duitnya banyak, sehingga bisa membangun rumah baru lagi,” ujar Din dengan nada bercanda.
Muh Djahri ketika disinggung mengenai rencana rumahnya dijadikan musium, ia hanya menjawab terserah atasan (Din Syamsudin). Akan tetapi ketika didesak, Djahri mengaku belum bisa menjawabnya.
Sebab, rencana itu belum dimusyawarhkan dengan keluarga. “Kalau saya pribadi terserah atasan,” kata Djahri.
0 komentar:
Post a Comment